CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 21 Juni 2013

perpustakaan sebagai pusat sumber belajar

Perpustakaan dalam bahasa Inggris adalah Library, Maktabah (Bahasa Arab), Biblioteca (Bahasa Italia), Bibliotheque (Bahasa Perancis), Bibliothek (Bahasa Jerman), Bibliotheek (Bahasa Belanda).
Darmono mengemukakan bahwa Perpustakaan pada hakekatnya adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa.[1]

Pengertian perpustakaan adalah kumpulan bahan informasi yang terdiri dari bahan buku/book materials dan bahan nonbuku/ nonbook materials yang disusun dengan sistem tertentu dipersiapkan untuk diambil  manfaatnya/pengertiannya, tidak untuk dimiliki sebagian maupun keseluruhan.[2] Ibnu Ahmad Saleh memberikan definisi perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yang diatur dan disusun dengan sistem tertentu, sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.[3]
Perpustakaan adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan informasi baik berupa cetak (buku, koran, jurnal, majalah, karya tulis, karya lukisan) ataupun elektronik (pita kaset, film, slide,) yang biasanya disimpan menurut tatanan tertentu yang digunakan pengunjung untuk dibaca atau dipinjam dan bukan untuk dijual.
2.2    Tujuan Perpustakaan
Tujuan perpustakaan tidak dapat lepas dari fungsi perpustakaan. Diantara tujuan pokok didirikannya sebuah perpustakaan adalah :
a.       Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.
b.      Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia (ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi.
c.       Sebagai agen perubahan (Agent of changes) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya.
d.      Menciptakan budaya membaca untuk mencerahkan masa depan bangsa. Karena dari membaca inilah kita dapat memperoleh berbagai macam pengetahuan yang berguna untuk menjadi bekal di kehidupan kita yang akan datang.
2.3    Fungsi Perpustakaan
Perpustakaan mempunyai beberapa fungsi, yang diantaranya adalah:
a.                             Fungsi penelitian
Perpustakaan berfungsi sebagai jawaban terhadap berbagai pertanyaan ilmiah.
b.                            Fungsi pendidikan
Perpustakaan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan atau mempelajari kembali materi-materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru di kelas.
c.                             Fungsi rekreasi
Perpustakaan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati bahan yang ada.
d.                            Fungsi informasi
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat mencari informasi yang berkenaan dengan pemenuhan rasa ingin tahu dari pengunjung perpustakaan.
2.4    Jenis-jenis Perpustakaan
Ada beberapa jenis perpustakaan, yaitu:
1.                           Perpustakaan Umum
Kumpulan atau koleksi baik berupa cetak ataupun elektronik yang terdiri atas bermacam-macam jenis, bahasa serta bersifat umum yakni melayani masyarakat umum.
2.                           Perpustakaan Khusus
Perpustakaan yang memiliki sifat kekhususan, baik ditinjau dari segi koleksi buku dan pemakai perpustakaan tersebut.
3.                           Perpustakaan Nasional
Perpustakaan ini didirikan dan diselenggarakan oleh Negara. Bertugas untuk mengumpulkan koleksi-koleksi yang diterbitkan di dalam suatu Negara. Di Indonesia perpustakaan nasional adalah Perpustakaan Museum Pusat di Jakarta. Inggris mempunyai perpustakaan nasional lebih dari satu, dan telah ada undang-undang atau peraturan yang mewajibkan setiap penerbit menyerahkan penerbitannya kepada pemerintah. Di negri kita belum ada peraturan seperti itu.[4]
Fungsi utama perpustakaan nasional adalah penyimpanan semua bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang diterbitkan disuatu negara. Adapun fungsi-fungsi perpustakaan lainnya, yaitu:
a.                               Menyimpan setiap pustaka yang diterbitkan disebuah negara.
b.    Mengumpulkan atau memilih bahan pustaka terbitan negara lain.
c.    Menyusun bibliografi nasional yakni daftar buku yang diterbitkan disebuah negara.
d.                              Menjadi pusat informasi negara yang bersangkutan.
e.    Sebagai pusat antar pinjam perpustakaan negara yang bersangkutan serta antar negara yang bersangkutan dengan negara lain.
f.     Memberikan jasa terjemahan, latihan kerja bagi para pustakawan, serta mencatat hak cipta atas buku.
4.                           Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan ini didirikan, dimiliki untuk kepentingan universitas atau institute. Dalam hal ini perpustakaan dapat menunjang program perkuliahan, penelitian dan pengembangan yang dilakukan. Macam koleksinya berbagai ilmu sesuai dengan jurusan atau fakultas yang ada pada perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan universitas merupakan perpustakaan yang harus dapat berperan sebagai tempat belajar, tempat mencari ilmu dan pengembangannya, serta tempat riset bagi para mahasiswa dan dosen.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan Perguruan Tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi, dengan tujuan utama membantu Perguruan Tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia yaitu dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).[5]
Adapun secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:
a.         Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, biasanya staf pengajar dan mahasiswa.
b.    Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.
c.                                 Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.
d.                            Menyediakan peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
e.    Menyediakan informasi aktif yang tidak saja terbatas bagi lingkungan perguruan tinggi, tetapi juga lembaga industri lokal.
5.    Perpustakaan Masjid
Perpustakaan ini merupakan perpustakaan umum yang berada di lingkungan masjid, dikelola oleh suatu badan di bawah pengawasan masjid dan merupakan salah satu sarana dan upaya untuk meningkatkan pengetahuan serta kegemaran membaca. Hal ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan umat islam.
Fungsi didirikannya perpustakaan pada sebuah masjid adalah:
a.         Tempat studi para jamaah atau masyarakat sekitar tentang ilmu-ilmu Islam dan ilmu pengetahuan yang lain.
b.                                        Sebagai tempat belajar jamaah.
c.                                         Sebagai sarana menciptakan gemar membaca masyarakat sekitarnya.
d.                                        Pembinaan kehidupan rohaniah dan jasmaniah.
e.                                         Penyimpan dokumen dan kegiatan keilmuan masjid.
6.                           Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, oleh sekolah dan untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan tingkat pendidikannya, maka perpustakaan sekolah dibedakan ke dalam: perpustakaan SD/ madrasah ibtidaiyah, perpustakaan SMP/Madrasah Tsanawiyah, perpustakaan SMA/ Madrasah Aliyah. Perpustakaan sekolah hendaknya di fungsikan sebagai alat belajar mengajar (pusat sumber belajar) pada tingkat sekolah masing-masing.
Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, yang antara lain dikemukakan sebagai berikut:
a.    Untuk menimbulkan, menanamkan serta membina minat anak membaca, sehingga membaca merupakan suatu kebiasaan bagi siswa dan agar membaca menjadi kegemarannya.
b.    Untuk memperluas horizon pengetahuan siswa, dengan menyediakan berbagai buku-buku pengetahuan.
c.     Ikut membantu perkembangan bahasa dan daya pikir siswa dan untuk mendirikan dorongan kepada peserta didik ke arah self study (studi mandiri).
          Adapun fungsi perpustakaan sekolah yang ditekankan kepada pendidikan dapat dirumuskan pada 3 bagian:
a.         Bagi siswa: untuk kepentingan proses belajar, sehingga bisa berprestasi di dalam belajarnya.
b.    Bagi guru: dalam hal penambahan ilmu pengetahuan, untuk mengadakan penyelidikan ilmiah demi kemajuan ilmu pengetahuan dan prestasi dirinya.
c.    Bagi masyarakat: untuk mencari bahan yang diinginkannya, yang tidak ada di perpustakaan umum. Misalnya riwayat perkembangan sekolah yang bersangkutan.
7.                           Perpustakaan Internasional
     Perpustakaan   Internasional   adalah  perpustakaan yang didirikan oleh 2 negara atau lebih, atau perpustakaan yang merupakan bagian sebuah organisasi internasional”, yang keberadaannya dapat dimanfaatkan oleh seluruh negara yang menjadi anggota perpustakaan tersebut.[6]
Dalam buku yang sama disebutkan bahwa perpustakaan semacam ini baru muncul sekitar tahun-tahun pertama abad ke 20. sejak akhir abad ke 19 negara-negara di dunia telah membentuk badan internasional, untuk melakukan kerjasama internasional. Misalnya tahun 1919 berdirilah Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa (League of Nations). Perpustakaan tersebut hingga kini masih berada di Jenewa, hanya saja kini merupakan bagian dari PBB (United Nations, UN) karenanya sering disebut UN Library, yang memberikan jasa informasi serta juga merupakan  pusat  jaringan kerja perpustakaan PBB itu sendiri. [7]
2.5         Penggunaan Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar Bahasa Arab
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademisi. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah,peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non cetakan seperti micro-fish, micro film, dll. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dmanfaatkaan oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademisi.
Sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem intruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang cocok, sumber tersebut harus memenuhi ketiga persyaratan sebagai berikut:
·            Harus dapat tersedia dengan cepat
·            Harus memungkinkan siswa untuk memicu diri sendiri
·            Harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.
Sumber  belajar dapat berasal dari berbagai bentuk misalnya orang juga dapat menjadi sumber belajar, yakni ketika staf pengajar menyediakan diri sebagai manusia sumber yang dapat tersedia setiap saat sehingga dapat memecahkan berbagai kesulitan siswa secara individual. Begitu juga tempat tertentu dapat dijadikan sumber belajar, contohnya adalah perpustakaan yang bisa digunakan. Setiap saat saperti yang diuraikan sebelumnya.
Begitu juga dalam pembelajaran bahasa  arab perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar karena menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut (Achsin, 1986):[8]
a.    Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan:
-                         mengenal sumber informasi dan pengetahuan
-            menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan,cara menggunakan katalog dan indeks
-            menggunakan bahan pustaka baru,bahan referensi seperti kamus,buku tahunan dan lain-lain.
b.    keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti:
-                         memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah
-                         mendokumentasikan informasi dan sumbernya
c.    keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti:
-                         memahami bahan yang dibaca
-                         membedakan antara fakta dan opini
-                         menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun berlawanan.
d.   keterampilan menggunakan informasi, seperti :
-                         memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah
-                         menggunakan informasi dan diskusi
-                         menyajikan informasi dalam bentuk tulisan. 
 
 sumber:
http://nurulfaizah13.blogspot.com/2013/04/800x600-normal-0-false-false-false-en.html

penggunaan internet dalam pendidikan

Seiring dengan melesatnya kemajuan teknologi yang terjadi di dunia, manusia menjadi semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama lain tak peduli kapanpun atau di manapun mereka berada. Batas ruang dan waktu bukan lagi menjadi masalah untuk melakukan komunikasi dua arah bahkan lebih. Salah satu hal yang membuka gerbang komunikasi tanpa batas tersebut adalah internet.

Internet (interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani pengguna di seluruh dunia. Internet memungkinkan adanya saling tukar menukar data dan informasi antar pengguna internet di seluruh dunia. Dengan demikian, seorang pengguna internet dapat mencari informasi apapun yang dia inginkan tanpa harus mencarinya dari sumber informasi.

Banyak sekali manfaat yang didapat dari penggunaan internet, dan manfaat yang akan diterangkan disini adalah manfaat internet dalam dunia pendidikan. Pertama, dengan adanya internet, kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) bukan lagi menjadi masalah. Permasalahan sulitnya mencari informasi di perpustakaan (terutama worldwide information) dapat diatasi dengan mencarinya di internet.

Kedua, internet dapat menjadi Media kerjasama yang mudah dan efisien. Pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan dapat dengan mudah melakukan kerjasama atau kolaborasi untuk memajukan pendidikan. Internet juga merupakan media yang membantu pengguna untuk melakukan akses ke pakar. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain.

Kemudian,  internet juga digunakan untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan. Internet memungkinkan adanya komunikasi dua arah, mulai dari kantor Departemen Pendidikan, dinas propinsi, kabupaten kota, sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu, administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan lebih murah.

Namun demikian, internet-pun masih memiliki masalah dalam penggunaannya, terutama di Indonesia. Masalah pertama yaitu kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris, yang akhirnya menuntut pengguna untuk menguasai bahasa Inggris sebagai syarat mutlak untuk mengakses internet.

Masalah berikutnya yaitu internet memungkinkan pengguna untuk mencari apapun yang diinginkan tanpa ada batasan sama sekali dan tanpa pandang bulu. Di samping informasi pendidikan dan informasi lainnya yang bermanfaat, dalam internet juga terdapat hal-hal yang tidak mendidik dan tidak sesuai bagi kalangan pelajar. Tanpa adanya mind control yang kuat dari pengguna internet untuk membedakan informasi yang baik dan yang buruk, adanya internet malah bisa mendatangkan bencana bagi generasi pelajar.

Dengan demikian, internet akan sangat membantu dalam dunia pendidikan dengan adanya control dan pengelolaan yang baik dari penggunanya. Penggunaan yang benar dan sesuai sangat dibutuhkan agar internet dapat berfungsi secara maksimal dalam membantu dunia pendidikan.
 
Sumber:
budi.insan.co.id/articles/internet-pendidikan.doc

kebun raya samarinda


Kebun Raya Samarinda , yang terletak di sebelah Utara kota Samarinda , berjarak 20 km atau 30 menit perjalan darat dari pusat Kota Samarinda. Di tempat ini terdapat atraksi Danau alam, kebun binatang , panggung hiburan, fasilitas olah raga dan perahu wisata.
Kebun Raya Samarinda memiliki alam yang sangat potensial . Salah satu keistimewaannya  yaitu yang mempunyai minat khusus,  kebun binatang yang luas dan menjadi lebih hidup dengan adanya beberapa ekor orang utan yang dilepas. Para pengunjung Kebun Raya Samarinda dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan ramah tersebut. Bahkan sebagian diantaranya berukuran hampir sebesar manusia dewasa. Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang besar bagi para pengunjung khususnya anak-anak dan pengunjung dari luar wilayah Kalimanan Timur.

pada tanggal 26 mei 2013 saya berkunjung ke sana bersama kawan-kawan, waktu itu kami menggunakan transportasi sepeda motor dan biaya masuknya untuk perorang sebesar Rp. 5000 dan satu motornya Rp. 2000 banyak perubahan yang saya dapatkan setelah lama tak berkunjung ke sana, hewan-hewan yang mulai berkurang dan begitu banyak kandang hewan yang tak terurus lagi. 
Kalau dulu banyak orang hutan yang di lepas, namun Karena slalu mengganggu pengunjung, akhirnya semua orang hutan di masukkan ke dalam kandang.
 Tempat wisata bermainnya lumayan bagus dari sebelumnya. Tapi Musiumnya sepertinya sudah lama tak pernah di buka lagi, karena setiap kali saya berkunjung kesana tidak pernah saya dapati museum itu terbuka, entahlah kenapa museum itu tidak pernah dibuka lagi.

Mungkin hanya itu yang bisa saya jelaskan dari hasil penelusuran saya ke kebun raya samarinda pada tanggal 26 mei 2013.